Selasa, 27 Maret 2012

Menangis adalah Sunnah Rasulullah





Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Menangis adalah hal yang manusiawi pada diri manusia. Menangis bukanlah menunjukkan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan bahwa orang yang rajin menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia perkasa yang ulet, tahan uji, dan jauh dari sifat-sifat lemah. Terbukti beliau dapat menaklukkan semua serangan atas diri beliau, baik yang datang dari manusia, syaitan, bahkan yang datang dari hawa nafsu beliau sendiri.
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Najmi: “ Dan, tidaklah dia (Nabi Muhammad) itu berbicara dengan hawa nafsu, tetapi apa yang dikatakannya adalah berdasarkan pada wahyu yang diwahyukan kepadanya”Sosok lain adalah Umar “Al Farouq” bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya. Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan berani berpapasan dengan Umar bin Khattab!
Sosok lain lagi adalah Muhammad Al Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah seorang Pemimpin Islam yang sangat ulet dan perkasa di medan pertempuran, namun acapkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Tuhannya di malam hari yang sepi di kemahnya yang sederhana, di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur seharian.
Tegasnya, sekali lagi, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting; khouf (rasa takut) dan roja’ (rasa harap).
Di masa sekarang ini banyak yang mencela orang yang suka menangis. Tidak jarang ketika seseorang melihat orang lain beribadah semisal; sholat, membaca Al Qur’an, berdzikir sambil menangis, maka orang yang melihat perbuatannya itu justru mengejek dan merendahkan perbuatan menangis tersebut.
Ada pula sekelompok umat Islam sekarang ini, yang sangat rajin membid’ahkan kaum muslimin yang rajin menangis.
Benarkah menangis sebuah perbuatan yang bid’ah? Apakah ada dasarnya di dalam Al Qur’an dan sunnah Rasul perintah menangis tersebut?
Ternyata ada banyak sekali ayat-ayat suci al-Qur’an yang mengajarkan dan mengkisahkan kepada kita perihal menangis ini, antara lain :
1. Surat Al Isra: 109
“Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
2. Surat An Najmi: 59-60
“Apakah karena keterangan ini kamu merasa heran, lalu tertawa dan tidak menangis?”
3. Surat Maryam: 58
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Kisah-Kisah Tangisan Dalam Hadits
Hadits 1
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu Rasulullah bersabda kepadaku: “Bacakanlah kepadaku Al Qur’an. Aku menjawab, “Ya Rasulullah bagaimana aku akan membacakan Al Qur’an kepadamu, padahal kepadamulah Al Qur’an itu telah diturunkan. Rasul bersabda: “Aku suka mendengar Al Qur’an itu dibaca oleh orang lain. Maka aku membaca surat An Nisa’ sampai kepada ayat fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bi syahidin waji’na bika ‘ala haaulai syahidan (bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan engkau (Rasulullah) sebagai saksi atas semua mereka itu?) Rasulullah bersabda, “ Cukuplah bacaanmu itu Ibnu Mas’ud. Maka Ibnu Mas’ud berkata, “maka aku menoleh pada Nabi, maka kulihat mata Nabi berlinang basah oleh air mata. (HR. Bukhari Muslim)
Hadits 2
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, pada suatu hari Rasulullah berkhutbah yang mana belum pernah aku mendengar khutbah Beliau yang seperti itu. Maka Beliau bersabda dalam khutbahnya itu: “Andaikata kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Anas berkata, “saat itu para Sahabat Nabi semuanya menutup wajah mereka sambil menangis tersedu-sedu. (HR. Bukhari Muslim)